MATERI INI UNTUK KELAS X TL 2
DIUPLOAD OLEH MAHASISWA PKM UNJ : SALMAN AGHNIEA
Tujuan Pembelajaran :
MATERI PEMBAHASAN :
» Jenis resistor dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Resistor Tetap
Contoh gambar resistor tetap
adalah resistor yang nilai resistansinya tidak dapat dirubah rubah
2.resistor variabel
adalah resistor yang nilai resistansinya bisa di rubah rubah sesuai keinginan,sebagai contoh adalah potensio,dan trimpot
Selain itu ada juga resistor yang perubahan nilai resistansinya tergantung pada kuat atau lemah cahaya di sekitarnya seperti LDR (Light Dependent Resistor)
Berbeda dengan LDR jenis resistor yang satu ini perubahann nilainya tergantung pada kuat suhu di sekitarnya seperti PTC (Positive Temperatur Coofisien) NTC (Negative Temperatur Coofisien)
gambar potensio
gambar trimpot
gambar LDR
RESISTOR TETAP (RESISTOR CARBON)
DIUPLOAD OLEH MAHASISWA PKM UNJ : SALMAN AGHNIEA
Tujuan Pembelajaran :
1.Mampu
menerangkan pengertian resistor
2.Mampu
memahami jenis resistor
3.Mampu
menghitung nilai resistansi pada resistor
4.Mampu
menggunakan hukum Ohm dalam penghitungan nilai resistansi
MATERI PEMBAHASAN :
Resistor
adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian/sistim elekronika.
Resistor
adalah komponen yang paling sering
di gunakan dalam rangkaian-rangkaian elekronika. Karena itu anda harus mampu mempelajari bagaiman menghitung nilai suatu resistor dan daya yang di gunakan apabila anda merancang suatu rangkaian yang menggunakan resistor.Dan anda harus mampu mengetahui rangkaian eekronika yang mengantung suatu resistor yang rusak
atau
terbakar..
Fungsi resistor adalah
sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat
disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara
lengkap adalah sebagai berikut :
- Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
- Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
- Berfungsi untuk membagi tegangan.
- Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
JENIS RESISTOR :
1. Resistor
Tetap
Resistor
jenis ini
mempunyai nilai
resistansi/nilai
tahanan yang
tetap (tidak
berubah)
2. Resistor
Variabel
Resistor
ini mempunyai
nilai resistansi/nilai
tahanan dapat
berubah-ubah.
» Jenis resistor dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Resistor Tetap
Contoh gambar resistor tetap
adalah resistor yang nilai resistansinya tidak dapat dirubah rubah
2.resistor variabel
adalah resistor yang nilai resistansinya bisa di rubah rubah sesuai keinginan,sebagai contoh adalah potensio,dan trimpot
Selain itu ada juga resistor yang perubahan nilai resistansinya tergantung pada kuat atau lemah cahaya di sekitarnya seperti LDR (Light Dependent Resistor)
Berbeda dengan LDR jenis resistor yang satu ini perubahann nilainya tergantung pada kuat suhu di sekitarnya seperti PTC (Positive Temperatur Coofisien) NTC (Negative Temperatur Coofisien)
gambar potensio
gambar trimpot
gambar LDR
RESISTOR TETAP :
Resistor
tetap
memiliki kemampuan daya, yang disebut Watt. Besar kecilnya kemampuan Resistor untuk dilewati arus tergantung dari bahan pembuat Resistor itu sendiri. Resistor berdaya kecil ( di bawah 2 Watt ) terbuat dari bahan karbon, sedangkan resistor yang bekerja
pada
daya
besar
( 2 Watt – 50 Watt ) terbuat dari kawat nikelin.
Resistor
Carbon memiliki kode warna yang melingkar seperti cincin pada fisiknya. Warna – warna yang melingkar tersebut merupakan kode – kode untuk mengetahui nilai “resistansi” pada Resistor tanpa melakukan pengukuran dengan Ohm Meter. Kode
warna
yang diberikan merupakan standart pabrik yang dikeluarkan oleh EIA ( Electronic Industries Association
).
RESISTOR TETAP (RESISTOR CARBON)
Resistor
Carbon memiliki
kode
warna
yang melingkar seperti cincin pada fisiknya. Warna – warna yang melingkar tersebut merupakan kode – kode untuk mengetahui nilai “resistansi” pada Resistor tanpa melakukan pengukuran dengan Ohm Meter.
CARA MEMBACA RESISTOR CARBON/RESISTOR TETAP
RESISTOR VARIABEL/ TIDAK TETAP
Resistor
tidak
tetap
( R. Variabel ) adalah Resistor yang nilai
hambatannya dapat diubah – ubah sesuai dengan kebutuhan dengan besar hambatan 0 Ohm sampai dengan nilai maksimal hambatan yang tertera pada resistor Variabel tersebut. Resistor Variabel memiliki kemampuan daya yang relative lebih
kecil
dibandingkan dengan resistor tetap. Hal ini karena resistor Variable terbuat
dari
serbuk karbon.
RESISTOR DIPASANG DI RANGKAIAN
RESISTOR
DIPASANG SERI :
RESISTOR
DIPASANG PARALEL :
RESISTANSI DAN HUKUM OHM
Berbunyi :
“Besarnya
Tegangan Listrik Sebanding Dengan Kuat Arus dan Tahanan”
Jika ditulis dalam bentuk matematika seperti ini : V
= I x R
Dimana,
V
: tegangan listrik
I : arus
listrik
R
: Resistansi atau tahanan.
Semua barang elektronik memiliki resistansi. Contohnya lampu, misalkan lampu ini membutuhkan tegangan 6V dan arus sebesar 0,5A,
maka
untuk
mencari tahanannya adalah 12 Ω
Pada suatu rangkaian tertutup :
Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
I = V/ R
Daya (P) :
P = I x V
P = I x I x R
P = I2 x R
R = V / I x E
I = V / R
Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
I = V/ R
Daya (P) :
P = I x V
P = I x I x R
P = I2 x R
R = V / I x E
I = V / R
Contoh :
Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 100 Ω, dihubungkan kesumber tegangan ( V ) yang besarnya 220 Volt.
Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang mengalir pada rangkaian tersebut?.
Jawab :
Arus (I) = …. A
Tegangan (V)= 220 Volt
Tahanan (R) = 100Ω
Besar arus (I) yang mengalir :
I = V/R
I = 220 / 100
I = 2,2 A
Daya (P) = ... Watt
P = I x V
P = 2,2 x 220
P = 484 Watt
Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 100 Ω, dihubungkan kesumber tegangan ( V ) yang besarnya 220 Volt.
Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang mengalir pada rangkaian tersebut?.
Jawab :
Arus (I) = …. A
Tegangan (V)= 220 Volt
Tahanan (R) = 100Ω
Besar arus (I) yang mengalir :
I = V/R
I = 220 / 100
I = 2,2 A
Daya (P) = ... Watt
P = I x V
P = 2,2 x 220
P = 484 Watt