468x60 ads




  • Sed nunc augue
  • Why is it needed
  • Where can I get some
  • What is Lorem Ipsum?

MATERI DASAR LISTRIK : RESISTOR DAN HUKUM OHM

7 komentar

MATERI INI UNTUK KELAS X TL 2 
DIUPLOAD OLEH MAHASISWA PKM UNJ : SALMAN AGHNIEA 

Tujuan Pembelajaran :

1.Mampu menerangkan pengertian resistor

2.Mampu memahami jenis resistor

3.Mampu menghitung nilai resistansi pada resistor

4.Mampu menggunakan hukum Ohm dalam penghitungan nilai resistansi


 MATERI PEMBAHASAN :

Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian/sistim elekronika.

Resistor adalah komponen yang paling sering di gunakan dalam rangkaian-rangkaian elekronika. Karena itu anda harus mampu mempelajari bagaiman menghitung nilai suatu resistor dan daya yang di gunakan apabila anda merancang suatu rangkaian yang menggunakan resistor.Dan anda harus mampu mengetahui rangkaian eekronika yang mengantung suatu resistor yang rusak atau terbakar..
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
  1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu  rangkaian    elektronika.
  2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian    elektronika.
  3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
  4. Berfungsi untuk    membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
JENIS RESISTOR :
1. Resistor Tetap

Resistor jenis ini mempunyai nilai resistansi/nilai tahanan yang tetap (tidak berubah)

2. Resistor Variabel

Resistor ini mempunyai nilai resistansi/nilai tahanan dapat berubah-ubah.

» Jenis resistor dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Resistor Tetap

Contoh gambar resistor tetapResistorwatt

adalah resistor yang nilai resistansinya tidak dapat dirubah rubah
2.resistor variabel

adalah resistor yang nilai resistansinya bisa di rubah rubah sesuai keinginan,sebagai contoh adalah potensio,dan trimpot
Selain itu ada juga resistor yang perubahan nilai resistansinya tergantung pada kuat atau lemah cahaya di sekitarnya seperti LDR (Light Dependent Resistor)
Berbeda dengan LDR jenis resistor yang satu ini perubahann nilainya tergantung pada kuat suhu di sekitarnya seperti PTC (Positive Temperatur Coofisien) NTC (Negative Temperatur Coofisien)
gambar potensio
gambar trimpot
gambar LDR


 RESISTOR TETAP :

Resistor tetap memiliki kemampuan daya, yang disebut Watt. Besar kecilnya kemampuan Resistor untuk dilewati arus tergantung dari bahan pembuat Resistor itu sendiri. Resistor berdaya kecil ( di bawah 2 Watt ) terbuat dari bahan karbon, sedangkan resistor yang bekerja pada daya besar ( 2 Watt – 50 Watt )  terbuat dari kawat nikelin

Resistor Carbon memiliki kode warna yang melingkar seperti cincin pada fisiknya. Warnawarna yang melingkar tersebut merupakan kodekode untuk mengetahui nilairesistansipada Resistor tanpa melakukan pengukuran dengan Ohm Meter. Kode warna yang diberikan merupakan standart pabrik yang dikeluarkan oleh EIA ( Electronic Industries Association ).


RESISTOR TETAP (RESISTOR CARBON)




Resistor Carbon memiliki kode warna yang melingkar seperti cincin pada fisiknya. Warnawarna yang melingkar tersebut merupakan kodekode untuk mengetahui nilairesistansipada Resistor tanpa melakukan pengukuran dengan Ohm Meter. 

CARA MEMBACA RESISTOR CARBON/RESISTOR TETAP
 

RESISTOR VARIABEL/ TIDAK TETAP

Resistor tidak tetap ( R. Variabel ) adalah Resistor yang nilai hambatannya dapat diubahubah sesuai dengan kebutuhan dengan besar hambatan 0 Ohm sampai dengan nilai maksimal hambatan yang tertera pada resistor Variabel tersebut. Resistor Variabel memiliki kemampuan daya yang relative lebih kecil dibandingkan dengan resistor tetap. Hal ini karena resistor Variable terbuat dari serbuk karbon.

RESISTOR DIPASANG DI RANGKAIAN
RESISTOR DIPASANG SERI : 

RESISTOR DIPASANG PARALEL
 

RESISTANSI DAN HUKUM OHM

Berbunyi :

Besarnya Tegangan Listrik Sebanding Dengan Kuat Arus dan Tahanan

Jika ditulis dalam bentuk matematika seperti ini : V = I x R

Dimana,

V : tegangan listrik

I  : arus listrik

R : Resistansi atau tahanan.

Semua barang elektronik memiliki resistansi. Contohnya lampu, misalkan lampu ini membutuhkan tegangan 6V dan arus sebesar 0,5A, maka untuk mencari tahanannya adalah 12



  Pada suatu rangkaian tertutup :

Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
 
I = V/ R

Daya (P) :
P = I x V
P = I x I x R
P = I
2 x R
R = V / I x E
I = V / R



  Contoh :
Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 100 Ω, dihubungkan kesumber tegangan ( V ) yang besarnya 220 Volt.
Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang mengalir pada rangkaian tersebut?.

Jawab :
Arus (I) = …. A
Tegangan (V)= 220 Volt
Tahanan (R) = 100Ω
Besar arus (I) yang mengalir :
I = V/R
I = 220 / 100
I = 2,2 A

Daya (P) = ... Watt
P = I x V
P = 2,2 x 220
P = 484 Watt