468x60 ads




  • Sed nunc augue
  • Why is it needed
  • Where can I get some
  • What is Lorem Ipsum?

MATERI KOMPOR LISTRIK KELAS X TL

0 komentar

Tujuan Pembelajaran : 

Siswa kelas X dapat menerangkan pengertian Kompor Listrik

Siswa kelas X dapat  memahami proses kerja Kompor Listrik

Siswa kelas X dapat  menyebutkan komponen yang terdapat dalam Kompor Listrik

Siswa kelas X dapat memahami cara memperbaiki dan merawat Kompor Listrik

Kompor listrik itu simpelnya :  
Salah satu peralatan rumah tangga yang berfungsi untuk memasak atau memanaskan makanan dengan sumber energi listrik

Pengertian : 
Kompor induksi atau kompor listrik adalah kompor yang bekerja dengan prinsip induksi sehingga kompor tidak akan mengeluarkan panas tetapi masakan bisa cepat matang. Kok bisa? Karena kompor induksi ini diatur oleh sebuah chip mikro kontroler yang menggunakan energi listrik. Teknologi ini diadaptasi dari teknologi permanen elektromagnetik dari Jerman.

Kelebihan Kompor Listrik :
Cara menggunakannya mudah saja. Cukup dengan menghubungkan kompor listrik ini ke listrik. Meskipun temperaturnya panas, kompor listrik ini tidak akan berasa panas bila di pegang pancinya. Tetapi masakan Anda bisa cepat matang. Aneh bukan?
Rahasianya terdapat pada panel yang terbuat dari bahan keramik. Sehingga bisa melawan suhu panas. Jadi meskipun dipegang dengan tangan tidak akan terasa panas. Kompor listrik ini hanya akan berefek panas pada dasar logam tempat Anda memasak.

Anda juga bisa mengeset sendiri waktu untuk memasak. Serta ada tombol untuk memilih jenis masakan yang akan dibuat. Yaitu milk, geyser, soup, cook, braize, warm, decogtion dan saffy dish. Karena setiap jenis masakan membutuhkan tingkat panas yang berbeda untuk matang dengan sempurna.
 
JENIS KOMPOR LISTRIK :
1. Kompor listrik biasa
2. Kompor listrik Hot Plate
 
 KOMPOR LISTRIK BIASA :
Kompor listrik ini mempunyai elemen pemanas yang diletakkan di bagian dalam kepala kompor. Ketika kompor dihubungkan ke sumber listrik dan di hidupkan, maka arus listrikakan mengalir ke dalam elemen. Dengan mengalirnya arus tersebut terjadi pemanasan pada elemen akibat tahanan elemen tersebut.
Panas itulah yang dimanfaatkan untuk memasak makanan. Pada gambar ini ditunjukkan pula dudukan elemen pemanas dan dudukan tempat masak yang tahan panas.
Pada tipikal kompor ini dilengkapi dengan sebuah pipa pengatur suhu yang diletakkan membentang di dekat elemen pemanas. Pipa logam ini berfungsi mengendalikan suhu komporsesuai dengan kebutuhan. Pengaturan suhu ini memanfaatkan faktor pemuaian
 
pipa tersebut. Bila suhu semakin tinggi, pipa memuai sehingga batangnya semakin memanjang. Pemanjangan pipa inilah kemudian dimanfaatkan untuk memutuskan kontak dari sumber listrik. Bila suhu turun, panjang pipa berkurang dan menghidupkan kompor kembali. Demikian kerja kompor secara berulang.
  
KOMPOR LISTRIK HOT PLATE :
Kompor listrik jenis ini mempunyai kepala kompor berupa piring panas (hot plate) di mana elemen pemanas kompor diletakkan. Berbeda dengan jenis kompor yang pertama, elemen pemanas pada kompor ini tertutup sama sekali sehingga dilihat dari luar hanya kelihatan kepala kompornya saja. Elemen pemanas dipasang melekat di bagian bawah piring panas. Perlengkapan-perlengkapan lainnya seperti terlihat pada.Kompor jenis ini ada yang biasa dan ada yang cepat (disebut kompor kilat).
 
CARA KERJA KOMPOR LISTRIK : 
 Bila suatu tahanan yang bersumber tegangan dengan arus akan mengalir melalui tahanan tersebut. Sifat tahanan itu akan melepaskan energi listrik yg berupa panas jika di aliri arus listrik. 
energi listrik yang diubah menjadi panas tergantung pada :
arus listrik (I) yang mengalir
besar tahanan (R)
lama arus listrik mengalir (t).
 
 
Besaran yang paling dominan adalah arusnya (karena secara perhitungan kuadrat)
R adalah tahanan dari elemen pemanas kompor listrik.
Besaran energi ini tidak begitu umum diketahui oleh masyarakat.
Tegangan tersebut adalah tegangan kerja dari kompor, yaitu bila kompor dipasang pada tegangan ini maka kompor akan bekerja secara nominal dengan daya seperti yang tertulis pada pelat-nama kompor. Daya kompor ditulis dengan huruf dalam satuan watt atau kilowatt.

Daya kompor menunjukkan kapasitas dari kompor,.
semakin besar dayanya akan semakin besar pula kapasitas untuk memasaknya dan waktu pemanasannya juga akan semakin cepat.
 
 PENGATURAN SUHU PADA KOMPOR LISTRIK
1 Kompor dihidupkan dengan memutar Saklar pengatur. Pemutaran saklar ini membuat kontak saklar tertutup (ON) dan dengan saklar ini pula diatur suhu yang dikehendaki.
2 Ketika kompor ON dengan suhu tertentu, maka arus listrik mengalir ke elemen-elemen pemanas melalui kontak 1 dan 2.
3 Kompor semakin lama semakin tinggi suhunya. Peningkatan suhu ini akan dideteksi oleh sensor suhu, dan panas disalurkan dari kepala kompor ke membran pemuaian.
4 Dengan adanya peningkatan panas ini, membran memuai dan menggerakkan poros.
5 Bila suhu yang dikehendaki tercapai, maka gerakan pemuaian membran tersebut akan memutuskan kontak 1 dan 2 sehingga kompor mati.
6 Ketika suhu menurun kembali,
membran akan menyusut, dan pegas membawa poros sesuai arah penyusutan membran sehingga kontak 1 dan 2 On kembali. Demikian proses ini terjadi secara berulang.




MATERI DASAR LISTRIK : RESISTOR DAN HUKUM OHM

7 komentar

MATERI INI UNTUK KELAS X TL 2 
DIUPLOAD OLEH MAHASISWA PKM UNJ : SALMAN AGHNIEA 

Tujuan Pembelajaran :

1.Mampu menerangkan pengertian resistor

2.Mampu memahami jenis resistor

3.Mampu menghitung nilai resistansi pada resistor

4.Mampu menggunakan hukum Ohm dalam penghitungan nilai resistansi


 MATERI PEMBAHASAN :

Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian/sistim elekronika.

Resistor adalah komponen yang paling sering di gunakan dalam rangkaian-rangkaian elekronika. Karena itu anda harus mampu mempelajari bagaiman menghitung nilai suatu resistor dan daya yang di gunakan apabila anda merancang suatu rangkaian yang menggunakan resistor.Dan anda harus mampu mengetahui rangkaian eekronika yang mengantung suatu resistor yang rusak atau terbakar..
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
  1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu  rangkaian    elektronika.
  2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian    elektronika.
  3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
  4. Berfungsi untuk    membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
JENIS RESISTOR :
1. Resistor Tetap

Resistor jenis ini mempunyai nilai resistansi/nilai tahanan yang tetap (tidak berubah)

2. Resistor Variabel

Resistor ini mempunyai nilai resistansi/nilai tahanan dapat berubah-ubah.

» Jenis resistor dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Resistor Tetap

Contoh gambar resistor tetapResistorwatt

adalah resistor yang nilai resistansinya tidak dapat dirubah rubah
2.resistor variabel

adalah resistor yang nilai resistansinya bisa di rubah rubah sesuai keinginan,sebagai contoh adalah potensio,dan trimpot
Selain itu ada juga resistor yang perubahan nilai resistansinya tergantung pada kuat atau lemah cahaya di sekitarnya seperti LDR (Light Dependent Resistor)
Berbeda dengan LDR jenis resistor yang satu ini perubahann nilainya tergantung pada kuat suhu di sekitarnya seperti PTC (Positive Temperatur Coofisien) NTC (Negative Temperatur Coofisien)
gambar potensio
gambar trimpot
gambar LDR


 RESISTOR TETAP :

Resistor tetap memiliki kemampuan daya, yang disebut Watt. Besar kecilnya kemampuan Resistor untuk dilewati arus tergantung dari bahan pembuat Resistor itu sendiri. Resistor berdaya kecil ( di bawah 2 Watt ) terbuat dari bahan karbon, sedangkan resistor yang bekerja pada daya besar ( 2 Watt – 50 Watt )  terbuat dari kawat nikelin

Resistor Carbon memiliki kode warna yang melingkar seperti cincin pada fisiknya. Warnawarna yang melingkar tersebut merupakan kodekode untuk mengetahui nilairesistansipada Resistor tanpa melakukan pengukuran dengan Ohm Meter. Kode warna yang diberikan merupakan standart pabrik yang dikeluarkan oleh EIA ( Electronic Industries Association ).


RESISTOR TETAP (RESISTOR CARBON)




Resistor Carbon memiliki kode warna yang melingkar seperti cincin pada fisiknya. Warnawarna yang melingkar tersebut merupakan kodekode untuk mengetahui nilairesistansipada Resistor tanpa melakukan pengukuran dengan Ohm Meter. 

CARA MEMBACA RESISTOR CARBON/RESISTOR TETAP
 

RESISTOR VARIABEL/ TIDAK TETAP

Resistor tidak tetap ( R. Variabel ) adalah Resistor yang nilai hambatannya dapat diubahubah sesuai dengan kebutuhan dengan besar hambatan 0 Ohm sampai dengan nilai maksimal hambatan yang tertera pada resistor Variabel tersebut. Resistor Variabel memiliki kemampuan daya yang relative lebih kecil dibandingkan dengan resistor tetap. Hal ini karena resistor Variable terbuat dari serbuk karbon.

RESISTOR DIPASANG DI RANGKAIAN
RESISTOR DIPASANG SERI : 

RESISTOR DIPASANG PARALEL
 

RESISTANSI DAN HUKUM OHM

Berbunyi :

Besarnya Tegangan Listrik Sebanding Dengan Kuat Arus dan Tahanan

Jika ditulis dalam bentuk matematika seperti ini : V = I x R

Dimana,

V : tegangan listrik

I  : arus listrik

R : Resistansi atau tahanan.

Semua barang elektronik memiliki resistansi. Contohnya lampu, misalkan lampu ini membutuhkan tegangan 6V dan arus sebesar 0,5A, maka untuk mencari tahanannya adalah 12



  Pada suatu rangkaian tertutup :

Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
 
I = V/ R

Daya (P) :
P = I x V
P = I x I x R
P = I
2 x R
R = V / I x E
I = V / R



  Contoh :
Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 100 Ω, dihubungkan kesumber tegangan ( V ) yang besarnya 220 Volt.
Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang mengalir pada rangkaian tersebut?.

Jawab :
Arus (I) = …. A
Tegangan (V)= 220 Volt
Tahanan (R) = 100Ω
Besar arus (I) yang mengalir :
I = V/R
I = 220 / 100
I = 2,2 A

Daya (P) = ... Watt
P = I x V
P = 2,2 x 220
P = 484 Watt